Gunung Rinjani kembali mencuri perhatian, bukan hanya karena keindahan panoramanya yang memukau, tetapi juga karena kisah inspiratif dari para porter yang kini naik kelas menjadi koki pribadi para pendaki.
Melansir dari metrosuara, fenomena ini viral di media sosial setelah beberapa pendaki membagikan pengalaman mereka disuguhi makanan lezat layaknya hidangan hotel bintang lima di tengah pendakian. Siapa sangka, profesi yang dulu kerap dipandang sebelah mata ini, kini justru menjadi peluang emas yang menjanjikan.
Dari Porter ke Personal Chef
Porter atau pemandu barang dalam kegiatan pendakian gunung memang telah menjadi bagian penting dalam kesuksesan sebuah perjalanan. Di Gunung Rinjani, keberadaan porter sangat krusial karena medan yang cukup menantang.
Namun, beberapa porter kini tidak hanya bertugas membawa barang, melainkan juga menjadi juru masak andal yang melayani makanan sesuai permintaan pendaki. Viralnya video dan foto-foto makanan di puncak Rinjani membuat banyak orang penasaran.
Bayangkan saja, ketika tubuh lelah mendaki, tiba-tiba disuguhi steak, pasta, kopi latte, hingga dessert segar buatan tangan. Ini bukan sekadar logistik biasa, melainkan pengalaman kuliner luar biasa yang membuat banyak pendaki betah berlama-lama di atas gunung.
Fenomena ini menunjukkan adanya transformasi peran porter yang semakin profesional dan berdaya saing tinggi.
Latar Belakang Sosial dan Kecintaan pada Gunung
Sebagian besar porter Rinjani berasal dari desa-desa di sekitar kaki gunung seperti Sembalun dan Senaru. Mereka sudah terbiasa hidup berdampingan dengan alam dan mengenal medan Rinjani sejak kecil.
Keterampilan memasak yang mereka miliki sebagian besar merupakan hasil belajar otodidak, dikombinasikan dengan pengalaman menemani wisatawan asing yang memiliki standar konsumsi tinggi.
Ketika para pendaki mengunggah video proses masak-memasak porter lengkap dengan plating ala restoran, masyarakat pun semakin terbuka matanya bahwa profesi porter memiliki potensi yang lebih besar dari sekadar tenaga angkut.
Peluang Emas di Industri Wisata Gunung
Potensi besar profesi porter ini sejalan dengan meningkatnya minat wisata adventure dan eco-tourism. Pendaki modern tidak hanya mencari pengalaman ekstrem, tetapi juga kenyamanan dan pelayanan premium di tengah alam. Di sinilah porter multi-talenta menjadi incaran.
Menjadi porter sekaligus koki pribadi membuka peluang jasa spesialisasi yang bisa dihargai lebih tinggi. Pendaki dari kalangan menengah ke atas bahkan rela membayar lebih untuk mendapatkan pengalaman eksklusif seperti makanan hangat tiga kali sehari, kopi spesial, hingga camilan sehat yang disiapkan langsung di tenda.
Tidak hanya itu, beberapa porter kini sudah mulai memasarkan jasanya melalui media sosial dan platform digital, lengkap dengan portofolio menu dan testimoni pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa profesi porter bisa berkembang ke arah profesionalisme yang lebih tinggi dengan penghasilan yang menjanjikan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun peluang terbuka lebar, tantangan tetap ada. Beberapa porter masih terkendala minimnya akses pelatihan formal, peralatan masak modern, serta kurangnya literasi digital untuk promosi diri.
Oleh karena itu, peran pemerintah daerah dan pelaku pariwisata sangat diperlukan dalam memberikan pelatihan kuliner, manajemen layanan wisata, dan digital marketing bagi porter lokal.
Harapannya, ke depan profesi porter tidak hanya dipandang sebagai pekerjaan kasar, melainkan sebagai bagian dari hospitality industry yang berkelas dan bermartabat.
Profesi ini juga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda desa untuk tidak malu bekerja di sektor pariwisata, bahkan menjadikannya sebagai jalur karier masa depan.
Penasaran dengan informasi viral maupun berita nasional terkini? Yuk, kunjungi situs Metro Suara untuk mendapatkan berita terbarunya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan pembaca.
Posting Komentar untuk "Viral Porter Rinjani Jadi Koki Pribadi Pendaki, Yuk Intip Peluang Emas Profesi Ini"